Posted in
Label: Ilmu
Sosial Dasar, Tugas
Softskill Jum’at,10
Oktober 2014
Sebelum mengetahui
perbedaan ISD dan IPS. Ada baiknya anda mengetahui pengertian tentang IPS
terlebih dahulu. Pengertian tentang ISD sudah saya posting sebelumnya.
Pengertian IPS
IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian
tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian
dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek
psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Moeljono Cokrodikardjo, mengemukakan bahwa IPS
adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan
ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
Ruang Lingkup Kajian IPS
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan
kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS
berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk
memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya; memamfaatkan sumber-daya yang ada
dipermukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan
lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya,
IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan
bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan pertimbangn bahwa manusia dalam konteks
sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi
sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup
pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup
pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat
dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial
kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.
Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup
kajian diperluas. Begitu juga pada jenjang pendidikan tinggi: bobot dan
keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai pendekatan.
Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi
pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi
menjadi sarana melatih daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara
berkesinambungan.
Sebagaimana telah dikemukakan di depan, bahwa yang
dipelajari IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks
sosialnya, ruang lingkup kajian IPS meliputi
(a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang
bersentuhan dengan masyarakat dan
(b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang
kehidupan masyarakat.
Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan
secara terpadu karena pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang
akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan
sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu,
pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat.
Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tidak
berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.
Tujuan IPS
Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain,
tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki,
tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan
institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan
institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan
mata pelajaran pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi
IPS.
Akhirnya tujuan kurikuler secara praktis operasional
dijabarkan dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran.
Sub bahasan ini dibatasi pada uraian tujuan
kurikuler bidang studi IPS.Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya
meliputi hal-hal berikut:
·
Membekali
peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan
masyarakat.
·
Membekali
peserta didik dengan kemapuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun
alternative pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
·
Membekali
peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan
dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
·
Membekali
peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan
terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak
terpisahkan.
·
Membekali
peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembagan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan
ilmu dan teknologi.
Kelima
tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai
lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan
jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanyamempunyai persamaan dan perbedaan.
Adapun
persamaan antara keduanya adalah :
- Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan programpendidikan/pengajaran.
- Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
- Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapun
perbedaan antara keduanya adalah :
- Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu PengetahuanSosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
- Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang IlmuPengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
- Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian,sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukanpengetahuan dan ketrampilan intelektual.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar